NENEK GAYUNG
Beberapa hari ini warga Jakarta dikejutkan oleh berita hadirnya nenek gayung. Mungkin, tak banyak juga orang yang tahu siapakah nenek gayung dan bagaimana kondisi fisik dan psikologisnya. Tak banyak juga orang yang tertarik pada berita munculnya nenek gayung ini. Banyak yang beranggapan bahwa nenek gayung hanyalah isu untuk mengalihkan persoalan politik dan isu-isu lain yang justru jauh lebih hangat dan penting. Banyak juga yang berpendapat bahwa keberadaan nenek gayung sangatlah nyata. Sebenarnya, siapakah nenek gayung? Apakah keberadaan nenek gayung benar-benar nyata?
Cerita kisah mistis nenek gayung mulai beredar sekitar akhir desember 2011 sampai januari 2012 ini. Nama nenek gayung menjadi perbincangan yang ramai di Indonesia, terutama di wilayah Jakarta. Sosok nenek gayung digambarkan sebagai seorang nenek tua renta berpakaian serba hitam dan yang kemana-mana selalu membawa gayung dan segulung tikar lusuh. Ia bisa muncul sewaktu-waktu dan tanpa diduga. Yang membuat sosok nenek gayung ini dapat membuat bulu kuduk anda merinding dan selalu membuat penasaran, yuk kita simak… beginilah ceritanya…
Sosok nenek gayung digambarkan sebagai seorang nenek tua renta berpakaian serba hitam dan yang kemana-mana selalu membawa gayung dan segulung tikar lusuh. Ia bisa muncul sewaktu-waktu dan tanpa diduga. Yang membuat sosok nenek gayung ini dapat membuat bulu kuduk anda merinding dan selalu membuat penasaran, yuk kita simak… beginilah ceritanya…
Cerita I:
Cerita kisah mistis nenek gayung versi Kasus yang diceritakan oleh Sania: Ketika itu ada 2 orang laki-laki naik motor, dia ngeliat nenek gayung. Nenek itu berpakaian hitam dari atas sampai bawah dan dia bawa gayung sama tikar. Lalu si 2 orang itu nyamperin nenek dan nanya “Nenek mau kemana?”. Nenek pun menjawab “Nenek mau mati, nenek minta dimandiin nak” kata nenek itu. Setelah lama bercakap cakap, 2 orang itu pun mengantar si nenek naik motor. Setelah beberapa lama tiba2 motor itu jatuh dan warga pun mengerubungi motor itu, yang ada hanya si orang dan neneknya sudah menghilang. Cuma yang bawa motor aja yang meninggal, yang satunya tidak meningggal.
Cerita II
Di Jakarta sekarang lagi dibangun Busway, si nenek itu ceritanya mau cari tumbal buat pembangunan busway. Nenek itu muter-muter di sekitar Jakarta Timur. Kalo kita ngobrol dengan si nenek itu, pada malam hari nya kamu bakal dimandiin sama si nenek dan besoknya meninggal.
Rasa penasaran saya membawa saya pada penelusuran iseng yang sebenarnya tak terlalu menjawab isu nenek gayung tersebut. Inilah hasil penelusuran saya yang berkali-kali menggoda mbah google dengan pertanyaan yang cukup bodoh:
1. Cerita pertama, nenek gayung adalah seseorang yang sakti dan punya ilmu hitam. Nenek gayung sedang mencari tumbal untuk pembuatan busway. Cerita kedua, nenek gayung adalah seorang nenek yang penampilannya horor tingkat jayawijaya. Pokoknya horor banget deh!
2. Nenek gayung dideskripsikan sebagai seorang nenek yang umurnya berkisar 65-75 tahun, ia membawa-bawa tikar pandan dan gayung. Dan, pemandangan nenek-nenek bawa tikar pandan dan gayung memang tak pernah ada di Jakarta kecuali sosok nenek gayung ini.
3. Nenek gayung mitosnya sering mengajak seseorang untuk bicara dan jika orang tersebut menanggapi pembicaraan dengan serius, esok harinya orang itu akan meninggal.
4. Sebab nenek gayung membawa tikar pandan dan gayung adalah karena nenek gayung ingin memandikan orang yang ia ajak bicara sebelum orang tersebut meninggal dunia.
5. Tidak ada yang tahu realitas tentang nenek gayung ini, beberapa orang menganggap nenek gayung adalah urban legend untuk mendinginkan otak penduduk ibu kota yang biasanya gerah pada perkara-perkara politik dan sebagainya.
Itulah hasil penelusuran saya. Memang tak terlalu menjawab, tapi setidaknya isu itulah yang kini berkembang dan jadi pembicaraan cukup hangat di dunia nyata ataupun dunia maya. Mengenai fakta atau fiksinya, saya kembalikan pada anda. Dalam persepsi saya, nenek gayung bisa saja sosok nyata ataupun hanya rekaan belaka, layaknya kolor ijo, beha merah, dan urban legend lain yang beredar santer di tengah-ten
-sumber http://regional.kompasiana.com/2012/02/09/isu-nenek-gayung/